nusakini.com--Indonesia - Indonesia mengawali keketuaannya pada forum kerja sama Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia (MIKTA) untuk periode 2018 dengan menyelenggarakan Senior Officials’ Meeting (SOM) MIKTA ke-4 di Yogyakarta, pada 24-25 Januari 2018.

Keketuaan Indonesia pada MIKTA mengambil tema “Fostering Creative Economy and Contributing to Global Peace” yang menekankan pada peran ekonomi kreatif sebagai salah satu sumber penggerak pertumbuhan ekonomi. Selain itu, tema ini juga sejalan dengan berbagai kontribusi Indonesia pada upaya perdamaian global, dimana saat ini Indonesia mencalonkan sebagai anggota tidak tetap pada Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. 

Pertemuan SOM MIKTA ke-4 dibuka dan dipimpin oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Febrian A. Ruddyard, sebagai Senior Official Indonesia untuk MIKTA, serta dihadiri Delegasi dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia. Pertemuan membahas potensi kerja sama MIKTA ke depan, peran MIKTA dalam menanggapi berbagai isu regional dan global, dan persiapan Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri MIKTA ke-12. 

• MIKTA Perkuat Kemitraan melalui Dialog Lintas Agama dan Budaya
• Para Menlu Peringati 5 Tahun Berdirinya MIKTA
• MIKTA Bergema di Universitas Hasanuddin
• Indonesia Promosikan Startup sebagai Motor Ekonomi Kreatif di MIKTA
• Pertemuan Kelompok Ahli MIKTA Bahas Pariwisata Berkelanjutan di Yogyakarta

Beberapa isu global terkini yang dibahas pada pertemuan tersebut antara lain meliputi isu Palestina, pembangunan berkelanjutan, reformasi PBB dan Korea Utara. “Sebagai kelompok middle powers, MIKTA sangat relevan dengan dinamika internasional yang bersifat multipolar dan berpeluang memperkuat global order”, tegas Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral. 

Para Senior Officials MIKTA juga mendukung Indonesia dalam pengembangan ekonomi kreatif utamanya dalam rangka World Conference on Creative Economy (WCCE) di Bali pada 4-6 Mei 2018 dan MIKTA Side Event on Creative Economy di sela-sela WCCE. Indonesia juga diakui keberhasilannya dalam penanggulangan terorisme, dan pemeliharaan perdamaian antara lain melalui pengiriman 38.000 personel misi perdamaian. Hal tersebut sesuai dengan tema keketuaan Indonesia pada MIKTA. 

Para delegasi MIKTA juga berkesempatan mengunjungi Kepatihan Yogyakarta dalam rangka courtesy call dan makan malam bersama dengan Wakil Gubernur DIY. Sebelum mengakhiri rangkaian pertemuan, para delegasi juga menikmati jamuan makan malam dengan pemandangan Candi Prambanan dan suguhan penampilan Sendratari Ramayana. 

Indonesia akan menyelenggarakan sejumlah kegiatan dalam kerangka MIKTA sepanjang tahun 2018. Beberapa program guna mendukung prioritas Indonesia sebagai Koordinator MIKTA meliputi MIKTA Interfaith and Intercultural Dialogue, MIKTA Workshop on Women and Peacekeeping, MIKTA Forum on Enhancing Cooperation on Creative Economy/Start Up Fest, dan MIKTA Workshop on Counter-Terrorism and Deradicalisation. 

Indonesia juga berinisiatif untuk mengadakan beberapa program outreach seperti MIKTA Goes to Campus dan MIKTA Fun Walk and Charity Bazaar. Dalam waktu dekat ini, Indonesia akan adakan MIKTA Goes to Campus di Universitas Indonesia pada 8 Februari 2018 dan MIKTA Policy Planning Consultations di Surabaya pada 21 Februari 2018. “Kegiatan-kegiatan semacam ini diharapkan dapat memperkenalkan MIKTA lebih jauh kepada masyarakat luas dan mengoptimalkan peran Indonesia pada MIKTA,” pungkas Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral.(p/ab)